Dasar perbedaan :
tingkat kesarjanaan : strata 1,strata2,strata3.
jenis penelitian :S1 deskriptif(kuantitatif,kualitatif),korelasi.S2 deskriptif(kuantitatif,kualitatif),experimen S3 deskriptif(kualitatif),korelasi,experimen
aplikasi :s1 terapan ,s2 terapan,pengujian teori,pengembangan teori. S3 pengujian teori,penemuan teori baru.
kerumitan :s1 sederhana min 1 var. s2 komplemen min 3 var . S3 sangat komplemen min 5 var.
penelitian kuantitatif adalah :penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
penelitian kualitatif adalah : penelitian yang perlu dilakukan setelah suatu masalh diteliti secara kuantitatif tetapi penyelesaianya belum terungkap atau tejawab
penelitian korelasi adalah :suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara 2 variabel atau lebih.
penelitian eksperimen adalah :penelitian yang
sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap
kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian
dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap
kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan
kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT RUMUSAN MASALAH :
1. suatu perumusan masalah adalah berwujud kalimat
tanya atau yang bersifat kalimat interogatif, baik pertanyaan yang
memerlukan jawaban deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban
eksplanatoris, yaitu yang menghubungkan dua atau lebih fenomena atau
gejala di dalam kehidupan manusaia.
2. suatu masalah penelitian adalah bermanfaat atau
berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori, dalam arti
pemecahannya secara jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan
teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun
sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
3. suatu perumusan masalah yang baik, juga hendaknya
dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual,
sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula,
dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi
kehidupan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar